Road to Paloma adalah film senja, oh bukan, film yg banyak mengambil adegan senja yg sangat indah – dan bukan hanya senja yg direkam melainkan sunrise pun tak kalah gilanya dipertontonkan. Saya takjub dengan gambar demi gambar yg maha indah itu. Menonton film tentang Robert Wolf sang pengendara motor gede itu menggiring saya pada Cerpen Om Seno tentang Negeri Senja, yg matahari enggan untuk tenggelam, wallah, Sukab-sukab.
Namun, berbeda dengan kisah suksb. Road to Paloma merupakan film yang hendak menceritakan ihwal pelarian seorang anak muda atas balas dendam kematian Ibunya. Wolf kemudian mencoba melarikan diri dan hendak melintasi benua Amerika, ke daerah paling Barat, sebuah tempat paling sunyi di Amerika.
Kematian ibunya dan misi balas dendam membawanya kepada kehidupan jalanan. Berbekal motor seandainya dia menyusuri jalan raya. Kisah Robert Wolf mengingatkan saya dengan salah satu scene film kartun Spongebob Squarepants, di mana Spongebob tak sengaja bertemu para berandalan Lelaki bermotor bertuliskan Wolf. Meski Robert Wolf sendiri bukan seorang berandalan, dia hanya menuntut kematian Ibunya dengan cara membalaskan dendam kematian tersebut.
Dalam pelarian, Wolf, adegan demi adegan yang menampilkan senja, matahari tenggelam dan perjalanan mereka saat langit keemasan dieksploitasi dengan sangat banyak. Perjalanan mereka selalu di mulai atau berakhir dengan adegan matahari tenggelam atau juga terkadang saat Wolf menatap matahari terbit bersama secangkir air yang berada ditangannya dan sepotong roti.
Pertanyaan kemudian muncul adalah, apakah Robert Wolf akan sampai di Paloma, tempat di mana kesunyian tumbuh dengan bahagia di sana? Silakan menyaksikannya, Lur!
Muhammad Ali | Pigurafilm |Kafeinbuku
pigurafilm.wordpress.com 